Sabtu, 12 November 2011

Andi Mallarangeng : Anak Saya Belajar Saman

Jakarta - Saman merupakan tarian yang sudah mewabah di Indonesia dan terkenal di dunia. Penyebaran saman dari Gayo Lues berbanding lurus dengan penyebaran mi aceh di Jakarta. Dua produk budaya asal Aceh ini benar-benar merajai ibu kota. “Bahkan anak saya di sekolah mengikuti kegiatan ekstra tarian saman,” papar Menpora Andi Mallarangeng yang membuka diskusi bertema Originalitas Tari Saman di Era Globalisasi di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (27/6).

Andi menyatakan, saman menjadi kegemaran para pemuda. Ratusan sekolah di Jakarta mengajarkan saman sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Disebutkan, saman dan mi aceh merupakan bentuk kreativitas guna memenuhi rasa rindu kepada Aceh. Dirinya mengakui baru mengetahui tahu kalau saman dimainkan oleh laki-laki. Untuk itu, dia saman yang asli tetap dipelihara dan saman hasil modifikasi juga tetap diberi ruang. “Pakem saman mesti dijaga agar tidak kehilangan identitas kebudayaan,” ajaknya.

Pembicara dalam diskusi setengah hari penulis Buku Tari Saman Drs.Ridwan Salam, dosen Unveristas Syiah Kuala Banda Aceh DR.Rejeb Bahri, Pemkab Gayo Lues Drs Bungkes, dosen IKJ Marzuki Hasan dan Ery Ekawato sepakat keaslian saman mesti dijaga. “Di Gayo, penari saman tidak bercampur pria dan dengan perempuan seperti yang sering tampil,” sebut Direktur Aceh Culture Fikar W.Eda

Ketua Panitia Pelaksana Burhanuddin menyatakan diskusi ini memberi perspektif yang benar terhadap saman. Selama diskusi terungkap posisi saman di Jakarta sebagai bagian dari kultur urban. "Kita akan melihat bagaimana saman mengambil tempat di tengah pergaulan berbagai kebudayaan di ibu kota ini," tukasnya yang menyebutkan kegiatan ini diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Gayo Luwes (IMGL) Jabotabek dan Aceh Culture Centre. [003]

Sumber : http://www.theglobejournal.com/

Kamis, 10 November 2011

Pengukuhan Tari Saman oleh UNESCO

Tari saman sebagai karya seni turun temurun, kini menjadi semakin diakui oleh dunia.

Tari yang syarat dengan falsafah serta kental bermuatan ajaran agama, serta mengedepankan nilia nilai universal ini akan dikukuhkan oleh UNESCO di pulau Bali tgl 23 November 2011 mendatang.

Lantas,
Seperti apa tari saman dari asalnya ?
Bagiamana Sejarah perkembangannya  ?
Nilai nilai apa yang terkandung dibalik gerakan lincahnya ?

Ridwan Salam, seorang dosen kelahiran tanah Rencong 58 tahun silam, telah menulis dalam bukunya berjudul "TARI SAMAN". Mengupas banyak tarian unik khas Gayo Propinsi Aceh ini dengan bahasa yang lugas serta dengan gaya penyajian  yang menarik.



Segera dapatkan bukunya !!
Pemesanan bisa dilakukan secara online maupun lewat telemarketing.
Atau pesan lewat email ke ridwans99[ad]yahoo[dot]com. Jangan lupa menyertakan  nomor HP atau telpon yang bisa dihubungi. Anda juga bisa memberikan komentar serta masukan lewat buku tamu yang bisa diakses pada sisi kanan blog ini.


Salam,
Sang Pecinta Tari Saman